Advertisement

Thursday, 28 April 2016

ANTARIKSA MESIN

WEBSITE dinamis dimana GAMBAR bagian (side) tengah dan pinggir kanan (side hitam) di KLIK akan muncul LINK terhubung dengan WEBSITE lain.

Alamat & Kontak :

Kantor Pemasaran :

Antariksa Mesin 
Jl. Wr. Supratman no. 37 Bantul 55711 Yogyakarta
Hp. 08122719054  (WA)
BB. 79A9CB56
E-mail : antariksa_mesin@yahoo.com
UP. Dwi Antariksa
Website :  http://antariksa_mesin.indonetwork.co.id     (di KLIK  terhubung ke LINK Website)

Rekening :

an. Dwi Antariksa
Bank BNI cabang Universitas Gadjah Mada
No. Rek. 0038590314

Pengantar :

Kami berdiri independen sejak  tahun 2009 merupakan komunitas dari alumni dan praktisi tenaga ahli dari perguruan tinggi negeri yang terdapat di Yogyakarta dan Malang yang memiliki dasar kemampuan sebagai perancang dan pendisain hingga produksi mesin industri rekayasa teknologi tepat guna untuk kebutuhan UMKM /UKM/IKM.


Teknologi tepat guna adalah ada sebuah gerakan idelogis (termasuk manifestasinya) yang awalnya diartikulasikan sebagai intermediate technology oleh seorang ekonom bernama Dr. Ernst Friedrich “Fritz” Schumacher dalam karyanya yang berpengaruh, Small is Beautifull. Walaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam di antara banyak bidang ilmu dan penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal.  Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Baik Schumacher maupun banyak pendukung teknologi tepat guna pada masa modern juga menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang berbasiskan pada manusia penggunanya.
Teknologi tepat guna paling sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi dan sebagai sebuah alternatif dari proses transfer teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang. Namun, gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan baik di negara maju dan negara berkembang. Di negara maju, gerakan teknologi tepat guna muncul menyusul krisis energi tahun 1970 dan berfokus terutama pada isu-isu lingkungan dan keberlanjutan (sustainability). Di samping itu, istilah teknologi tepat guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan. Secara luas, istilah teknologi tepat guna biasanya diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Seperti dijelaskan di atas, bentuk dari “teknologi tepat guna” ini biasanya lebih bercirikan solusi “padat karya” daripada “padat modal”. Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.
PARA PENDAHULU
Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi, seorang pemimpin ideologis dari India, seringkali disebut sebagai yang mengawali adanya pendekatan teknologi tepat guna. Meski pada masa Gandhi konsep teknologi tepat guna belum diberi nama, Gandhi sudah mulai mengusahakan penggunaan teknologi sederhana berbasis kondisi lokal, dan sebagian besar berupa teknologi berbasis pedesaan untuk membantu desa-desa di India agar menjadi mandiri. Gandhi tidak setuju dengan ide mengenai teknologi yang menguntungkan hanya sebagian kecil orang dengan mengorbankan sebagian besar yang lain, termasuk penerapan teknologi yang menyebabkan banyak pengurangan tenaga kerja demi meningkatkan keuntungan (profit). Tahun 1925 Gandhi mendirikanthe All-India Spinners Association dan pada tahun 1935 dia pensiun dari dunia politik untuk membentuk the All-India Village Industries Association. Kedua organisasi tersebut menempatkan fokusnya pada teknologi berbasis pedesaan yang mirip dengan gerakan teknologi tepat guna yang tumbuh pesat beberapa dekade setelah itu.
Pada masa pemerintahan Mao Zedong dan selanjutnya dalam Revolusi Kebudayaan, China juga menerapkan kebijakan yang mirip dengan konsep teknologi tepat guna. Pada masa Revolusi Kebudayaan, kebijakan-kebijakan pembangunan yang berdasar pada ide “berdiri di atas kaki sendiri” (walking on two legs) mendorong pembangunan baik pabrik-pabrik berskala besar maupun industri-industri berskala pedesaan.

E. F. Schumacher

Meskipun sudah banyak cerita mengenai contoh-contoh pendekatan yang ada sebelumnya, Dr. Ernst Friedrich “Fritz” Schumacher diakui sebagai pendiri dari gerakan teknologi tepat guna. Sebagai seorang ekonom terkenal, Schumacher sebelumnya bekerja pada the British National Coal Board selama lebih dari 20 tahun, di mana dia menyalahkan ukuran operasi industri yang menjadi penyebab ketidakpedulian industri dalam merespon penyakit paru-paru hitam yang diderita oleh banyak penambang (Coalworker’s pneumoconiosis).Namun sebenarnya, pekerjaan Schumacher dengan beberapa negara berkembang seperti India dan Burma sangat membantu dia dalam membentuk prinsip-prinsip teknologi tepat guna.
Pertama kali Schumacher mengartikulasikan idenya sebagai “intermediate technology,” bukan “appropriate technology,” dalam sebuah laporannya pada tahun 1962 kepada Komisi Perencanaan India (Indian Planning Commission) di mana dia mendeskripsikan India sebagai sebuah negara yang berlimpah tenaga kerja namun kekurangan modal, sehingga dia menyerukan sebuah teknologi-antara untuk industri (intermediate industrial technology) yang memanfaatkan surplus tenaga kerja di India. Schumacher telah mengembangkan ide dari teknologi-antara selama beberapa tahun sebelum laporannya pada Komite tersebut. Pada tahun 1955, setelah bertugas sebagai seorang penasihat ekonomi bagi pemerintah Burma, dia mempublikasikan sebuah artikel ilmiah pendek berjudul “Economics in a Buddhist Country,” yang dikenal sebagai kritiknya yang pertama terhadap efek dari pengaruh ekonomi Barat pada negara-negara berkembang. Disamping Buddhaisme, Schumacher juga memberi penghargaan pada Gandhi dalam ide-idenya.

Terminologi

Secara umum istilah teknologi tepat guna digunakan di dalam dua wilayah: memanfaatkan teknologi paling efektif untuk menjawab kebutuhan daerah pengembangan, dan memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan ramah sosial di negara maju. Konsep teknologi tepat guna sendiri sering berfungsi sebagai payung bagi berbagai macam nama dari tipe teknologi yang sejenis. Seringkali istilah-istilah tersebut juga digunakan secara bergantian. Namun, penggunaan dari sebuah istilah ketimbang istilah lainnya bisa menunjukkan fokus yang lebih spesifik, bias maupun tujuan dari sebuah pilihan teknologi. Walaupun nama asli dari konsep yang sekarang dikenal sebagai teknologi tepat guna, “teknologi-antara” (intermediate technology) sekarang sering dianggap sebagai bagian dari teknologi tepat guna itu sendiri, dengan fokus yang lebih condong pada tipe teknologi yang lebih produktif dibanding teknologi-teknologi tradisional namun lebih terjangkau jika dibandingkan dengan teknologi untuk masyarakat industri.











Kami menjual aneka mesin untuk usaha kecil  dan menengah, Mesin industri kecil untuk UKMmesin usahamesin bisnis dan usaha kecil menengah. Kami akan memberikan beberapa tips mengenai memilih / membeli mesin usaha bila suatu saat Anda akan membeli mesin untuk Usaha. Bagaimana memilih mesin Produksi yang berkwalitas , dapat dipercaya dan  harga murah, serta bisa menjadi investasi bisnis yang berharga buat Anda ?
1. Teliti Spesifikasi Mesin
Anda harus melihat  dan meneliti spesifikasi mesin produksi yang akan buat Anda untuk Usaha. Spesifikasi biasanya terdiri dari : kapasitas, bahan, dimensi, power, dsb. Perhatikan sesuai dengan kebutuhan produksi Anda. Kapasitasnya memadai apa tidak, listrik dan bahan bakar cocok apa tidak dengan kondisi Anda. Lihat juga bahan mesin terbuat dari apa (baja, stainless steel, kayu, dll).
2. Teliti Nama Usaha Produsen Mesin
Nama Usaha produsen mesin bisa menunjukkan bagaimana kualitas mesin tersebut. Nama Merek Usaha membawa citra bagi perusahaan. Nama Usaha yang terkenal, tidak akan sembarangan mengeluarkan produk. Harga murah yang diberikan oleh produsen yang memiliki merek terkenal bisa Anda percaya. Setidaknya mereka tidak akan mengeluarkan produk berkualitas rendah, karena bisa merusak citra produk lainnya.
Melihat nama usaha adalah cara termudah untuk melihat kualitas dan kepercayaan terhadap produk
mesin. Bagaimana jika ada mesin murah, tapi produsennya tidak ada yang bias dipercaya atau produsennya tidak jelas,  jangan dibeli deh…
Ingat, Anda beli mesin untuk investasi. Anda harus tahu kualitas mesin itu dan siapa yang memproduksi. Sehingga, jika sewaktu-waktu mesin anda mengalami kerusakan, spare part lebih mudah didapatkan.
3. Teliti Spare Part dan Layanan Purna Jual
Mesin Produksi yang Anda beli tentu ada saatnya mengalami kerusakan dan Anda membutuhkan spare part dan perbaikan. Mesin murah yang akan Anda beli hendaknya juga ada spare part dan proses perbaikan juga mudah dilakukan. Tanyakan hal ini kepada penjual. Jika spare part,  layanan purna
jual dan proses perbaikan sulit didapat, maka Anda akan beresiko di kemudian hari.
4. Bandingkan Harga Mesin dengan Harga Toko Lain
Lihat Harga dengan detail dari penjual mesin produksi tersebut dan bandingkan dengan penjual mesin yang lain. Jangan terperdaya/tertipu dengan harga Murah, karena harga murah belum tentu sebanding dengan kwalitas mesin yang di hasilkan.
5. Pastikan Mesin Dari Produsen Tersebut Telah teruji oleh berbagai Pelanggan Lain.



Penggunaan mesin cetak batu bata merah otomatispada saat ini semakin penting untuk meningkatkan kapasitas produksi. Jika masih mengandalkan proses cetak manual, sulit untuk mengejar peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan batu bata yang semakin hari semakin meningkat.
Mesin pencetak batu bata merah dalam penggunaannya cukup mudah. Hanya membutuhkan minimal tiga – empat orang tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin ini. Satu – dua orang bertugas untuk memasukkan bahan baku tanah kedalam mesin, satu tenaga untuk proses pemotongan, dan satu tenaga untuk angkut batu bata yang telah di cetak. Cara kerja mesin ceta batu bata merah ini cukup sederhana. Siapkan bahan baku di dekat mesin. Nyalakan mesin pencetak bata. Masukkan bahan baku tanah secara bertahap kedalam corong input. Bahan baku tanah akan di giling dan teraduk supaya tercampur merata. Bahan baku tanah akan keluar dari corong output dalam bentuk balok memanjang dan segera di potong – potong dengan alat pemotong sekali tekan. Mudah, lebih praktis dan lebih cepat.

PEMBAHASAN

A.              Komponen Utama Mesin Pencetak Batu Bata

Komponen-komponen utama mesin pencetak batu bata terdiri  atas beberapa bagian yakni:
1.                   Batang berulir(screw)
2.                   Mesin diesel
3.                  Tabung pencetak batu bata
4.                  Pulley
5.                  Belt
6.                  Kawat pemotong batu bata
7.                  Besi siku tempat kedudukan tabung pencetak
8.                  Meja pemotongan batu bata

B.     Fungsi Komponen-Komponen Mesin Pencetak Batu Bata
1.      Batang berulir(screw) batang berulir(screw) yang berfungsi untuk mendorong material-material(bahan) batu bata.
2.      Mesin diesel berfungsi sebagai transmisi tenaga pemutar screw.
3.      Tabung pencetak berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan dan mencetak batu bata.
4.      Belt berfungsi sebagai pemindah putaran.
5.       Pulley berfungsi sebagai kedudukan belt.
6.      Kawat pemotong berfungsi sebagai pemotong batu bata.
7.      Besi siku sebagai dudukan dari tabung pencetak batu bata.
8.      Meja pemotongan batu bata berfungsi sebagai alas pemotongan batu bata.

C.    Keunggulan Mesin Pencetak Batu Bata
Keunggulan dari mesin pencetak batu bata ini yaitu mampu mencetak batu bata dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.selain itu mesin pencetak batu bata ini dapat dibawa dan digunakan dilokasi yang diinginkan.


D.       Cara Kerja Mesin Pencetak Batu Bata
Masukkan bahan(tanah liat) kedalam tabung pengaduk,disini screw mendorong bahan tersebut hingga menjadi padat ke balok pencetak.bahan yang telah tercetak dipotong mengunakan kawat pemotong kemudian dipindahkan untuk dikeringkan.kemudian siklus dilakukan berulang ulang.



Seperti hal nya saya, anda saya  yakin sering bertanya. Tusuk sate yang jumlahnya banyak di seluruh Indonesia apakah dibuat dengan tangan manusia?. Jawabannya: Tidak semua. Dalam partai besar digunakan mesin.
Berikut ini 8 Tahapan proses sejak tusuk sate masih berupa bambu hingga tusuk sate siap guna.

1. Pemotongan Bambu

Pemotongan batang bambu menjadi ukuran yang diharapkan menggunakan circle screw (Gergaji Circle/bulat). Pemotongan biasanya dilakukan oleh 2 tenaga kerja.

2. Pembelahan Bambu

Diperlukan sebuah mesin pembelah yang handal jika bahan baku bambu dalam hitungan ribuan bahkan ratusan ribu potong.

3. Penipisan 

Sebelum masuk mesin pembulat, karena seusai dibelah ruas bambu akan mengganggu. Maka ukuran dan bentuk bambu disesuaikan dengan mesin serut(pembulat). Langkah ini dilakukan dengan sebuah mesin atau juga terdapat alat serut manual.

4. Pembulatan / Serut

Mesin khusus pembulat. Bambu hasil penipisan di masukkan ke mesin dan hasil sudah bulat seperti tusuk sate dengan diameter antara 1mm - 4mm bahkan bisa berpenampang kotak 1mm x2mm dsb.

5. Pemotongan

Dikerjakan manua l dengan bantuan gergaji khusus, untuk potong jejari tusuk sate. Mata pisau gergaji pun berbahan khusus.

6. Pengeringan

Pengeringan dikerjakan dengan mesin OVEN bersuhu rerata 85 derajat skala Celcius.

7. Peruncingan

Proses ini memerlukan mesin khusus peruncing berkecepatan, prinsip peruncinganya menggunakan pisau berputar, pada saat itu jejari bambu diputar menyongsong pisau. 

8. Penghalusan

Untuk menghaluskan biasanya digunakan bak goyang, yang dengan proses ini tusuk sate saling bergesekan dan makin halus. Variabel waktu menjadi variabel kualitasnya. 

Setelah jadi tahap berikutnya adalah: 

1. Pengawetan

2. Pengemasan

3. Penggudangan 

3. Distribusi 





 mesin pencuci wortel
 mesin penepung kerang
 mesin chopper pencacah jerami dan enceng gondok
 mesin paving konblok
 mesin pencetak krupuk
 mesin potong batu siku

mesin kopi jahe instan 




Advertisement